Sabtu, 14 November 2009

HARI PAHLAWAN

Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Bung Tomo

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di kota Surabaya, Jawa Timur.

Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia & Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan perjanjian Kalidjati. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.

Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.


Insiden di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya
Setelah munculnya maklumat pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh Indonesia, gerakan pengibaran bendera makin meluas ke segenap pelosok kota.

Di berbagai tempat strategis dan tempat-tempat lainnya, susul menyusul bendera dikibarkan. Antara lain di teras atas Gedung Kantor Karesidenan (kantor Syucokan, gedung Gubernuran sekarang, Jl Pahlawan) yang terletak di muka gedung Kempeitai (sekarang Tugu Pahlawan), di atas gedung Internatio, disusul barisan pemuda dari segala penjuru Surabaya yang membawa bendera merah putih datang ke Tambaksari (lapangan Gelora 10 November) untuk menghadiri rapat raksasa yang diselenggarakan oleh Barisan Pemuda Surabaya.

Saat itu lapangan Tambaksari penuh lambaian bendera merah putih, disertai pekik 'Merdeka' mendengung di angkasa. Walaupun pihak Kempeitai melarang diadakannya rapat tersebut, namun mereka tidak berdaya menghadapi massa rakyat yang semangatnya tengah menggelora itu. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru/Hotel Yamato atau Oranje Hotel, Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.

Mula-mula Jepang dan Indo-Belanda yang sudah keluar dari interniran menyusun suatu organisasi, Komite Kontak Sosial, yang mendapat bantuan penuh dari Jepang. Terbentuknya komite ini disponsori oleh Palang Merah Internasional (Intercross). Namun, berlindung dibalik Intercross mereka melakukan kegiatan politik. Mereka mencoba mengambil alih gudang-gudang dan beberapa tempat telah mereka duduki, seperti Hotel Yamato. Pada 18 September 1945, datanglah di Surabaya (Gunungsari) opsir-opsir Sekutu dan Belanda dari Allied Command (utusan Sekutu) bersama-sama dengan rombongan Intercross dari Jakarta.

Para pemuda merobek bendera Belanda


Karena kedudukannya merasa kuat, sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada sore hari tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan hari ketika pemuda Surabaya melihatnya, seketika meledak amarahnya. Mereka menganggap Belanda mau menancapkan kekuasannya kembali di negeri Indonesia, dan dianggap melecehkan gerakan pengibaran bendera yang sedang berlangsung di Surabaya.

Begitu kabar tersebut tersebar di seluruh kota Surabaya, sebentar saja Jl. Tunjungan dibanjiri oleh rakyat, mulai dari pelajar berumur belasan tahun hingga pemuda dewasa, semua siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Massa terus mengalir hingga memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa dengan luapan amarah. Agak ke belakang halaman hotel, beberapa tentara Jepang tampak berjaga-jaga. Situasi saat itu menjadi sangat eksplosif.

Tak lama kemudian Residen Sudirman datang. Kedatangan pejuang dan diplomat ulung yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, menyibak kerumunan massa lalu masuk ke hotel. Ia ingin berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawan. Dalam perundingan itu Sudirman meminta agar bendera Triwarna segera diturunkan.

Ploegman menolak, bahkan dengan kasar mengancam, "Tentara Sekutu telah menang perang, dan karena Belanda adalah anggota Sekutu, maka sekarang Pemerintah Belanda berhak menegakkan kembali pemerintahan Hindia Belanda. Republik Indonesia? Itu tidak kami akui." Sambil mengangkat revolver, Ploegman memaksa Sudirman untuk segera pergi dan membiarkan bendera Belanda tetap berkibar.

Melihat gelagat tidak menguntungkan itu, pemuda Sidik dan Hariyono yang mendampingi Sudirman mengambil langkah taktis. Sidik menendang revolver dari tangan Ploegman. Revolver itu terpental dan meletus tanpa mengenai siapapun. Hariyono segera membawa Sudirman ke luar, sementara Sidik terus bergulat dengan Ploegman dan mencekiknya hingga tewas. Beberapa tentara Belanda menyerobot masuk karena mendengar letusan pistol, dan sambil menghunus pedang panjang lalu disabetkan ke arah Sidik. Sidik pun tersungkur.

Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui kejadian itu langsung merangsek masuk ke hotel dan terjadilah perkelahian di ruang muka hotel. Sebagian yang lain, berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman turut terlibat dalam pemanjatan tiang bendera. Akhirnya ia bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Massa rakyat menyambut keberhasilan pengibaran bendera merah putih itu dengan pekik "Merdeka" berulang kali, sebagai tanda kemenangan, kehormatan dan kedaulatan negara RI.

Kematian Brigadir Jenderal Mallaby
Mobil Brigadir Jenderal Mallaby yang meledak di dekat Gedung Internatio

Setelah diadakannya gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Tetapi walau begitu tetap saja terjadi keributan antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945. Mobil Buick yang sedang ditumpangi Brigjen Mallaby dicegat oleh sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. Karena terjadi salah paham, maka terjadilah tembak menembak yang akhirnya membuat mobil jenderal Inggris itu meledak terkena tembakan. Mobil itu pun hangus.

Rabu, 11 November 2009

ALAT MUSIK TRADISIONAL DAERAH KUANTAN SINGINGI


MUSIK DAERAH KUANTAN SINGINGI


Intro

Secara umum, musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.

Randai

Randai merupakan suatu kesenian asli daerah kuantan singingi yang unik, dimana dalam kesenian ini mengisahkan seorang bujang gadi ( laki-laki yang berpenampilan wanita ) dalam kehidupannya sehari-hari. Alat musik yang paling dominan dimainkan dalam mengiringi kesenian randai ini adalah biola.


BIOLA

Biola termasuk salah satu alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Alat musik dawai keluarga biola yang lain adalah Viola, Cello, dan Contrabass. Perbedaannya terletak pada ukurannya, namun cara berbunyi dan cara resonansinya sama. Deretan instrument musik tersebut adalah kelompok alat musik inti yang mengisi orkestra simfoni kuno.Biola Gaya Melayu riau (kuantan singingi).


Adapun bagian yang sangat penting dalam permainan biola melayu riau, baik sebagai pengiring lagu melayu maupun sebagai instrumental adanya tiga tempat melodi yang harus dimainkan yaitu :

(1) melodi pengantar bagian awal.

(2) melodi pengantar bagian tengah.

(3) melodi pengantar bagian penutup.


Ciri khas dari biola yang digunakan dalam mengiringi kesenian randai

Bahan

Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Sedangkan bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris.

Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Begitu juga dengan jembatan biola, terbuat dari bahan yang sama. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama.Busur biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Rambut yang digunakan untuk busur biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda putih jantan (rambutnya juga selalu bewarna putih keemasan), meskipun busur-busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Jika busur biola rajin digosok dengan gala akan membuat ‘cengkeraman’ busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol (tidak gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang kayu yang digunakan biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan busur yang murah biasanya menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah memungkinkan serat karbon untuk digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu busur biola.

Senar biola. Senar dibuat dari dawai halus, direntangkan, lalu dipelintir. Pada suatu ketika ditemukan dapat dikembangkan dengan cara dicampuri logam. Hingga kini, senar modern banyak menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan sintetis.

Fungsi dari biola ini adalah:

  1. sebagai alat musik pengiring dalam keseniaan randai di kuantan singingi, sehingga dengan diiringi musikbiola menjadikan kesenian randai menjadi lebih menarik dan membawa emosi para penonton.
  2. selain itu juga sebagai alat musik pengiring lagu yang berisi cerita dan nasehat.

Biola ini dimainkan oleh seseorang yang pandai dan mengerti akan alur cerita dari randai yang diceritakan.

Alat musik tradisional yang digunakan lainnya dalam kehidupan bermasyarakat kuantan singingi ialah talempong( calempong ).

TALEMPONG (CALEMPONG)

TALEMPONG adalah alat musik perkusi yang terbuat dari logam, perunggu, atau besi, berbentuk bundar, terdapat di daerah Kuantan dan Riau.Talempong ini berbentuk bundar pada bagian bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyi dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.

Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga pranada DO dan diakhiri dengan SI.




Talempong diiringi oleh akord yang cara memainkanya serupa dengan memainkan piano.


Fungsi talempong adalah :

  1. mengiringi sebuah tarian sakral.
  2. pada zaman dahulu dibunyikan ketika akan menyampaikan sebuah pesan pentingdari wali nagari oleh orang suruhannya kepada masyarakat.
  3. dimainkan ketika me ngiringi pasangan pengantin menuju rumah mempelai wanita (bararak).
  4. dimainkan dalam mengiringi tarian silat kampung.
  5. mengiringi tari Batobo. Tari batobo adalah seni pertunjukan tradisional dari daerahKuantanSingingi. Tari Batobo berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat yang bekerja di sawah, atau sebagai ungkapan kegembiraan setelah masa panen tiba. Pola gerak, tata rias, tata busana, dan musik tari, serta pola lantai tari Batobo menggambarkan budaya masyarakat agraris, yang sederhana. Kesederhanaan tersebut menunjukkan bahwa tari Batobo adalah sebuah tari yang mempunyai pola tari yang bersifat kerakyatan.

Minggu, 01 November 2009

MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA




MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA

Pada tanggal 28 Oktober 2009, kita sebagai warga negara Indonesia kembali merayakan Hari Sumpah Pemuda yang pernah terjadi di tahun 1928. Masihkah kita ingat dan tersirat dalam hati sanubari kita dari Sumpah Pemuda tersebut.

Sumpah pemuda (28 Oktober 1928) adalah Salah satu peristiwa paling bersejarah di indonesia, Hal ini sudah terjadi 81 tahun yang lalu, tetapi kita tidak boleh melupakan apa yang menjadi semangat para pemuda pada masa itu, yang akhirnya membawa bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya. Karena keberadaan Sumpah Pemuda inilah yang merupakan batu pijakan untuk bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. Rumusan / teks sumpah pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin. tentang Sumpah ini awalnya dicabakan oleh Soegondo walau akhirnya dijelaskan secara rinci oleh Yamin. si teks dari Sumpah pemuda adalah sebagai berikut :

  • PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
  • KEDUA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
  • KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.

Gagasan tentang penyelenggaraan Kongres Pemuda II (momen pembacaan teks sumpah pemuda) adalah dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Saat kongres ini ditudup diperdengarkan lagu Indonesia raya karya Wage Rudolf Supratman. Yang akhirnya juga ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda saat itu, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.Para peserta dari kongres sumpah pemuda ini adalah dari berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi bahkan ada juga keturunan Tionghoa yang bertindak sebagai pengamat.

Dari sumpah pemuda tersebut Inspirasi apa yang bisa kita pelajari?

Pertama, Visi Kesatuan

Visi kesatuan adalah hal penting yang perlu kita miliki. Masihkah ingat dengan analogi yang sering digunakan selama masa kita sekolah dahulu. Satu batang lidi akan dengan mudah dipatahkan, tetapi jika lidi – lidi disatukan dan diikat, maka akan sangat sulit untuk dipatahkan. Begitu pula kita sebagai Generasi Mudanya Bangsa Indonesia, mari kita bersatu padu, bahu membahu untuk membangun dan memajukan bangsa Indonesia!

Kedua, Semangat Anak Muda

Sepanjang sejarah selalu mengatakan bahwa anak muda memiliki satu hal yang khas. Ya, semangat anak mudalah yang menjadi ciri khas bagi anak muda! Wahai anak muda, apa pun yang sedang Anda lakukan saat ini, entah sebagai pelajar, mahasiswa, karyawan, profesional maupun pengusaha, mari tunjukkan semangatmu! Janganlah menjadi anak muda yang loyo, tidak bersemangat ,dan mudah putus asa! Mari menjadi anak muda yang penuh semangat dan antusias dalam apa pun yang kita kerjakan.

Ketiga, Komitmen dan Konsisten untuk Mencapai Visi

Para pemuda saat bersama – sama merumuskan apa yang sekarang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda, tidak hanya sampai di tahap merumuskan saja. Mereka pun setelahnya mengambil tindakan dengan penuh komitmen dan konsisten untuk merealisasikan apa yang telah mereka rumuskan bersama dalam Sumpah Pemuda. Begitu pula dengan Anda sebagai Generasi Muda Bangsa, jangan hanya berhenti hanya memiliki visi dan impian saja, tetapi beranilah mengambil tindakan dengan penuh komitmen dan konsisten untuk merealisasikan apa yang menjadi visi kita. Ingat, ACTION is POWER! Sebaik apa pun visi dan impian yang kita miliki, namun jika kita tidak pernah mengambil tindakan dengan komitmen dan konsisten, mustahil visi kita akan terwujud.

Dengan sumpah pemuda yang telah kita peringati, hendaknya kita dapat melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan oleh pendahulu kita. sebagai pelajar yang terdidik marilah kita semua untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa para pejuang kita tersebut. harta benda, keringat, darah bahkan jiwa serta ragapun mereka rela untuk mengorbankannya demi kemerdekaan bangsa ini.

Belajar dengan giat serta semangat 45 hendaknya masih tertanam dalam jiwa kita. terbentuknya mental dan ahlak yang mulia sangat diharapkan oleh bangsa ini, karena dengan mental dan ahlak yang mulia kita dapat membangun bangsa yang terhormat dimata dunia. kepada teman-teman seperjuangan dengan saya marilah kita wujudkan angan-angan yang mulia tersebut, kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melakukannya.

SADARLAH WAHAI GENERASI PENERUS BANGSA, BERFIKIRLAH UNTUK KEMAJUAN NEGERI YANG TERCINTA INI !

Mari dengan semangat Sumpah Pemuda, jadikan diri kita menjadi lebih optimal! Selamat Hari Sumpah Pemuda 2009, Maju Terus Bangsa Indonesia!